Penulis: DANANG WINDRIYANTO, S.Pd.SD.
SDN Tambakromo 1, Ponjong, Gunungkidul, DIY
Editor: Nadin Aulia
Selamat Tinggal Zona Nyaman, Saatnya Bergerak – Panduan untuk Guru
Akselerasi Perubahan Pendidikan untuk Mengejar Ketertinggalan
Saat ini adalah masa transisi dimana pandemi yang melanda semua sektor berdampak pada semua aspek kehidupan tanpa terkecuali dunia pendidikan. Adanya paradigma baru Pendidikan yang bermula tatap muka menjadi pembelajaran daring yang mengakibatkan Learning Lost pada anak didik kita. Hal ini berdampak pada kemampuan, pengetahuan , pengalaman belajar peserta didik. Jika tidak ada penanganan yang serius dikhawatirkan terjadi capaian belajar yang rendah (di bawah rata-rata) dan sangat memprihatinkan. Banyak guru yang tidak mau keluar dari Zona nyaman dan tidak berani mengambil resiko sehingga guru Jauh dari inovasi dan kreativitas. Oleh karena itu diperlukan tindakan percepatanan (akselerasi) dari semua pemangku pendidikan. Learning Lost yang terjadi pada generasi sekarang ini tentunya menjadi tantangan tersendiri untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Untuk menjawab tantangan tersebut tentunya harus mau mengikuti perubahan dan perkembangan yang terjadi saat ini. mengejar ketertinggalan pengetahuan dan pengalaman anak didiknya. Kini saatnya guru harus mau bergerak untuk melakukan perubahan, salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah guru harus keluar dari zona nyamannya. Kini mengeluhkan keaadaan bukanlah solusi dari permasalahan tersebut. Guru tidak hanya mengeluh saja, akan tetapi guru harus melakukan tindakan nyata. Hal tersebut tidak dapat terselesaikan manakala guru berada di zona nyamannya.
Cara Mengatasi: Keluar dari Zona Nyaman Anda sebagai Guru
Zona nyaman/comfort zone adalah keadaan saat segalanya terasa akrab dan mudah sehingga anda tidak mengalami banyak stres (Alasdair White : 2009).Zona nyaman merupak zona dimana seseorang sudah mencapai apa yang diinginkan dan merasa nyaman dengan keadaan tersebut, sehingga banyak guru terjebak dengan situasi atau kondisi tersebut sehinga sulit untuk meninggalkannya.
Untuk dapat keluar dari zona tersebut dibutuhkan tekad dan kemauan dari dalam diri seorang guru. Kita menyadari bahwa melakukan perubahan merupakan suatu hal yang mudah, seperti membalikkan telapak tangan. Dengan adanya tuntutan perubahan yang ingin dicapai, hal yang perlu dilakuan untuk keluar dari zona nyaman guru antara lain, harus terbuka terhadap sesuatu hal yang baru, hal ini dapat mengembangkan kreatifitasnya sebagai seorang guru. Adanya kemauan untuk berubah mengikuti perkembangan yang sedang terjadi dan melakukan hal hal yang terbaik sehingga menciptakan kreasi-kreasi baru dalam Pendidikan. Yang tidak kalah pentingnya harus berani bekerja lebih keras dalam berusaha untuk mencapai hal yang diharapkan.
Dengan keluar dari zona nyamannya , tentunya kinerja guru semakin meningkat. Usaha yang dilakukan untuk memperbaiki kompetensi dan kinerja tentunya membawa dampak positif. Tidak hanya sebatas menggugurkan kewajibannya tetapi merupakan suatu tanggungjawab yang harus dilakukan dan diselesaikan dengan sebaik mungkin.