Penulis: Khabib Fauzi, S.Pd
SD Negeri Wonosuko, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang
Sering kita temui beberapa siswa mengalami kesulitan dalam melakukan penjumlahan yang menggunakan teknik menyimpan. Bahkan sampai ada yang sudah di kelas 4-6 pun ada siswa yang belum lancar dalam melakukan penjumlahan tersebut. Umumnya kesalahan para siswa ketika melakukan penjumlahan dengan teknik menyimpan lupa untuk menyimpan bilangan yang dijumlahkan sesuai nilai tempatnya. Masalah itu terbawa sampai mereka sudah kelas 4-6, dimana masalah penjumlahan harusnya sudah tuntas di kelas awal (kelas 1 dan 2). Hal tersebut menjadikan siswa malas dan kurang tertarik mengikuti pembelajaran matematika, dalam hal ini terkait penjumlahan yang terkait kemampuan dasar yang harus dimiliki siswa. Akibatnya, siswa tidak memahami apa yang dipelajari dengan tuntas.
Mereka perlu diberi alternatif cara dalam melakukan penjumlahan sehingga tidak terpaku dengan satu cara. Sejatinya siswa memerlukan berbagai alternatif tersebut agar mereka bisa memilih yang lebih mudah menurutnya. Sudah semestinya guru mengupayakan berbagai alternatif untuk meningkatkan kemampuan matematika siswa. Upaya itu dilakukan melalui proses perbaikan pembelajaran di kelas sehingga harapannya semua siswa bisa tuntas dalam kemampuan dasar matematika salah satunya penjumlahan.
Dari tujuan pembelajaran matematika, agar siswa memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah yang baik, perlu di perlukan kemampuan dasar matematika yang kuat. Kemampuan dasar matematika adalah kemampuan yang merupakan kecakapan, pemahaman, keterampilan dalam memahami konsep, prosedur, prinsip, dan ide dalam matematika. Sementara itu sikap yang harus dimiliki siswa diantaranya adalah sikap kritis dan cermat, obyektif dan terbuka, menghargai keindahan matematika, serta rasa ingin tahu dan senang belajar matematika. Kemampuan dasar dan sikap yang harus dimiliki oleh siswa tersebut merupakan tujuan yang ingin dicapai dari pembelajaran matematika yang tercantum dalam kurikulum matematika. (www.respository.iainambon.ac.id)
Pada pembelajaran matematika tentang penjumlahan, salah satu alternatif yang bisa diberikan kepada siswa dalam mengajarkan penjumlahan adalah dengan teknik “Lahan Tampan” (Penjumlahan Tanpa Menyimpan). Sebelum mengajarkan teknik ini pastikan siswa sudah memahami nilai tempat secara matang terlebih dahulu. Menjumlahkan tanpa menyimpan dengan cara menjumlahkan bilangan menurut kolomnya, kemudian menjumlahkan hasilnya. Pertama jumlahkan kolom satuan dan tulis hasilnya, dilanjutkan menjumlahkan kolom puluhan dan tuliskan hasilnya dengan menggeser satu nilai tempat ke kiri. Terakhir jumlahkan bilangan-bilangan tersebut sesuai dengan kolomnya. Siswa nanti akan mendapakan hasilnya.
Sebagai contoh mari kita coba penjumlahan tanpa menyimpan pada angka yang disusun berikut ini: 79 + 48. Jumlahkan kolom satuan 9 + 8 = 17, jumlahkan kolom puluhan 7 + 4 = 11. Letakan bilangan 11 sesuai nilai tempatnya puluhan, maka akan diperoleh 7 ditambah kosong nilai tempat satuan, 1 ditambah 1 nilai tempat puluhan, 1 ditambah kosong nilai tempat ratusan. Maka tanpa menyimpanpun hasilnya menjadi 127. Kita coba yang lain dengan 4 bilangan 79 + 48 + 67 + 56. Jumlahkan kolom satuan 9 + 8 + 7 + 6 = 30, jumlahkan kolom puluhan 7 + 4 + 6 + 5 = 22. Letakan bilangan 22 sesuai dengan nilai tempatnya, maka akan diperoleh, 0 pada satuan, 5 pada puluhan dan 2 pada ratusan, sehingga diperoleh hasil 250.
Perlu diingat teknik ini juga bisa diterapkan untuk menjumlahkan sampai bilangan ratusan, langkah yang dilakukan juga sama. Cukup menulis jumlah kolom ratusan dengan menggeser satu nilai tempat ke kiri, selanjutnya dijumlahkan. Namun kadang teknik ini perlu melakukan penyimpanan tetapi tidak sering.
Demikian salah satu teknik dalam melakukan pembelajaran matematika tentang penjumlahan dengan “Lahan Tampan”. Teknik ini bisa membantu terutama untuk anak-anak yang mengalami kesulitan melakukan penjumlahan, sehingga bisa merangsang mereka untuk senang belajar matematika. Harapannya siswa dapat tuntas pada materi penjumlahan yang merupakan salah satu konsep dasar yang harus dikuasai siswa dalam mata pelajaran matematika.