Penulis: Eka Yuli Kurniawati, S.Pd
SD NEGERI TANJUNGSARI 1, KEC. WINDUSARI, KABUPATEN MAGELANG
Seperti yang kita ketahui bersama, Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat literasi baca yang masih bisa dikatakan rendah. Berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019, Indonesia berada pada peringkat ke 62 dari 70 negara, sehingga menjadikan Indonesia sebagai salah satu dari 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah. Hal tersebut manjadikan slogan membaca adalah jendela dunia belum bisa dimaksimalkan di Indonesia.
Budaya gemar membaca tidak akan bisa terwujud apabila tidak kita perkenalkan sejak dini kepada anak. Untuk itu penulis menggunakan metode “Dulang Terasi” untuk membantu anak sekolah dasar gemar membaca dan menulis sejak dini. Dulang Terasi merupakan akronim dari Daur Ulang Untuk Literasi, dimana kita akan mengajarkan kepada anak literasi baca dan tulis secara lebih menarik minat anak-anak.
Berdasarkan umur, anak sekolah dasar berada dalam fase belajar sambil bermain. Bermain dalam artian adalah permainan atau kegiatan menyenangkan yang bisa mendukung terciptanya pembelajaran yang menyenangkan dan ramah bagi anak. Dulang Terasi merupakan salah satu metode yang menarik karena anak-anak diajak untuk aktif belajar literasi baca dan literasi tulis secara menyenangkan. Alat dan bahan yang perlu dipersiapkan pada saat melakukan kegiatan dengan metode Dulang Terasi ini antara lain : kertas bekas, blender, cetakan kayu, kain alas, kain untuk memeras dan air. Hal pertama yang dilakukan adalah penulis memperkenalkan proses daur ulang kertas bekas menjadi kertas yang bisa digunakan lagi. Anak-anak mengumpulkan kertas bekas yang mereka punyai dirumah untuk dibawa ke sekolah dan bersama-sama menghancurkan kertas tersebut menjadi bubur kertas.
Setelah bubur kertas jadi, anak-anak diajak untuk mencetak bubur kertas tersebut menggunakan cetakan kayu berukuran A4 yang telah diberi kain kasa agar bisa menyaring bubur kertas dengan baik. Pada tahap ini anak-anak pasti merasa tertarik karena pembelajaran bersifat kongkret dan menyenangkan. Setelah anak-anak berhasil mencetak bubur kertas dengan ketebalan yang mereka inginkan, tahap selanjutnya adalah menjemur di bawah terik matahari sampai kering hasil cetakan mereka masing-masing. Setelah kering barulah menjadi kertas daur ulang yang siap untuk digunakan.
Kegiatan pembelajaran selanjutnya adalah menulis cerita, puisi, pantun, dan sebagainya menurut minat anak menggunakan kertas daur ulang yang sudah mereka buat. Anak-anak merasa tertarik sekali karena kertas yang mereka gunakan adalah kertas hasil daur ulang hasil karya mereka sendiri. Kertas daur ulang itu mereka hias dan ditulisi sebagus mungkin. Kemudian mereka akan saling menukarkan hasil karya mereka masing-masing kepada teman-teman di kelas. Beberapa anak akan mengomentari hasil karya temannya yang mereka baca, sehingga tercipta diskusi yang menarik di kelas.
Dari kegiatan pembelajaran sederhana ini ternyata bisa meningkatkan minat anak terhadap literasi baca dan literasi tulis. Anak-anak juga aktif dalam pembelajaran sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi kondusif. Kemampuan menulis anak juga meningkat, terbukti dari hasil karya mereka berupa cerita fiksi/non fiksi, puisi, dan pantun yang berhasil mereka buat. Selanjutnya hasil karya anak-anak tersebut dikumpulkan dan dijilid menjadi sebuah buku yang nantinya diletakkan di pojok baca di kelas sebagai bahan bacaan anak-anak pada saat jam istirahat atau waktu luang lainnya.
Kegiatan dengan metode Dulang Terasi ini rutin dilaksanakan minimal tiga kali dalam satu bulan, sehingga dalam satu bulan anak-anak menghasilkan tiga buah buku dari hasil karya mereka. Disamping itu, kegiatan ini juga dapat dikembangkan untuk literasi keuangan. Dengan adanya kecanggihan teknologi saat ini, anak-anak bisa diajarkan untuk berjualan secara online melalui aplikasi toko online yang tersedia. Kertas daur ulang yang mereka hasilkan bisa dijual melalui toko online tersebut. Ibarat sekali dayung dua tiga pulau terlampaui, kegiatan Dulang Terasi ini selain bisa meningkatkan literasi baca tulis anak-anak dapat juga meningkatkan literasi keuangan anak sejak dini.