Penulis: Hamid Faozi, S.Pd.
SDN Ringinputih 3, Borobudur, Magelang
Editor: Nadin Aulia
Setelah terjadi pandemi yang begitu merubah Pendidikan di Indonesia. Kemunduran Pendidikan kurang lebih 2 tahun tidak bisa dianggap biasa-biasa saja. Ini menjadi perhatian khusus bagi pemerintah kita. Dalam hal ini Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menjadi garis terdepan untuk melakukan reformasi menyeluruh dalam membangun pendidikannya.
Pendidikan menurut Bapak Pendidikan kita yaitu Ki Hajar Dewantara adalah Pendidikan dan pengajaran merupakan usaha dan persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya. Ki Hadjar Dewantara menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak
Beberapa program yang dibangun oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dengan tangan-tangan direktorat di bawahnya dan berbagai Balai pengembangannya. Diantaranya Balai Besar Guru Penggerak yang menangani Pendidikan Guru Penggerak sekaligus ada penanganan Program Sekolah penggerak dalam upaya ini. Di sisi lain ada swasta yang memiliki peran langsung juga pada Program Organisasi Penggerak yang pada program ini di tangani oleh IRCOS Indonesia.
Upaya yang dilakukan pemerintah adalah sebagai upaya menuntun anak yang dilakukan oleh lini terbawah dalam Pendidikan, yaitu peran guru di sekolah. Terlebih Kurikulum merdeka membangun komunikasi antara sekolah dengan orang tua menjadi sangat penting untuk dilakukan. Maka kolaborasi ini akan membangun karakter anak dari sekala sisi. Aspek lainnya adalah Kerjasama antara sekolah dengan lingkungan atau dunia luar yang dapat membangun karakter dan profil pelajar Pancasila.
Kejasama yang dibangun dengan apik menjadi pondasi baru bagi dunia Pendidikan saat ini. Anak merdeka dalam memangun masa depannya. Menggali potensi yang ada dalam dirinya. Dengan daya dukung masayarakat, lingkungan, orang tua, komite dan kelompok praktisi yang sudah berpengalaman menjadi aset yang harus dimunculkan sebagai warna baru. Bangunan tidak lagi menjadi penyekat antara pengetahuan dan ilmu yang akan mereka pelajari dan dapatkan. Maka saat ini dan segera menjadi bagian subjek Pendidikan. Ambil peran pada porsi yang bisa dilakukan dalam menuntun anak-anak masa depan Bangsa Indonesia.
Maka Meredekalah dalam Belajar. Setiap anak punya kecerdasan, bakat dan minat. Maka modal itu yang harus kita tuntun sesuai dengan kehendak mereka. Sebagai guru, memiliki peran memfasilitasi dan menuntun kehendak anak tadi. Anak menemukan cara bereka belajar, menemukan pengetahuannya dengan caranya. Bahkan menemukan ilmu sesuai dengan bahagianya. Maka Pendidikan pada ujungnya dalah membahagiakan manusia, dan memanusiakan manusia. Tidak lagi sebagai objek yang dipersiapkan untuk dunia industry saja. Maka Merdeka Belajar mewujudkan manusia Indonesia Seutuhnya.